Denpasar (Nuswantara) – Wagub Bali Cok. Ace didampingi Kepala KPw BI Bali Trisno Nugroho, Wawali Arya Wibawa, Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana dan Kadis Perindag Bali Wayan Jarta, Selasa (31/1) terjun langsung ke Pasar Badung. Wagub memantau harga-harga kebutuhan yang menyebabkan inflasi di Bali relatif masih tinggi.
Tiba di Pasar Badung, Wagub langsung melihat dari dekat harga aneka bumbu seperti cabai besar dan cabai rawit, bawang merah, bawang putih dan sebagainya. Selanjutnya, Wagub juga memantau dan meelihat dari dekat harga-harga daging seperti daging ayam yang ada di pasar terbesar di Denpasar tersebut.
Usai memantau harga-harga, Wagub Cok. Ace menyatakan, beberapa kebutuhan pokok yang menjadi indikator inflasi mengalami kenaikan harga. “Inflasi bulan ini cukup lumayan tinggi hingga 0,7 persen,” ujar Cok. Ace.
Dibandingkan dengan nasional, katanya, inflasi Bali masih lebih tinggi 6,2 persen (year on year), sementara nasional 5,1 persen. “Kita coba pantau apa penyebabnya dan letak masalahnya di mana. Ini sedang kita atasi. Kita coba cabai berasal dari Kubu Karangasem, tapi ternyata di sana inflasinya lebih tinggi. Di Karangasem inflasinya 10 persen, di Denpasar masih lebih rendah,” katanya.
Menurut Wagub, ada mekanisme informasi yang belum berjalan secara baik. Selain ketersediaan stok, sistem komunikasi antarkabupaten juga harus berjalan dengan baik. Di kabupaten mana yang ada barangnya sehingga perlu ada komunikasi yang baik. “Jangan sampai karena kurang komunikasi ada margin harga yang terlalu tinggi. Misalnya cabai di satu kabupaten Rp 45.000, sementara di sini sudah di atas Rp 50.000. Ini coba kita kejar bagaimana caranya,” katanya.
Menurutnya, inflasi dipengaruhi beberapa hal seperti ketersediaan stok, kemudian sistem informasi, selanjutnya ada distribusi. Ini kira-kira yang menjadi persoalan. Tadi dilihat distribusi dan informasi banyak berpotensi membuat harga antarkabupaten sangat jauh berbeda padahal stoknya ada.
Soal pasar induk akan dibuat di mana, Wagub menyatakan masih dipikirkan dengan BI. Modal sudah ada dan bagaimana mekanismenya. “Kalau melihat arah datangnya produk dari arah barat, mungkin pasar induk tepat dibangun di Jembrana atau di Tabanan,” ujar Wagub Cok. Ace. (dea)