Jakarta (NUSWANTARA) – Presiden Joko Widodo mengapresiasi para relawan pendukungnya masih solid dan semangat saat menghadiri acara ‘Silaturahmi Relawan Tim 7 Jokowi Presiden’ di E-Convention Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (11/6).
Karena semangat itu, Jokowi mengklaim banyak relawan dari kalangan perempuan yang menyeret-nyeret tangannya ketika hadir di lokasi pertemuan.
“Tetapi saya melihat semangat, soliditas masih sangat kelihatan di saat tadi bertemu pertama kali. Mulai di luar sana, ini tangan saya mulai kebarut-barut, digeret-geret, tapi yang banyak oleh ibu-ibu. Iya ibu-ibu relawan, mbak-mbak relawan,” kata Jokowi.
Jokowi bercerita telah menyusun rencana untuk mengundang para relawan berkumpul usai dirinya dan Ma’ruf Amin terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019 lalu. Akan tetapi rencana itu belum kunjung terwujud. Pasalnya, virus corona (Covid-19) langsung melanda Indonesia pada Maret 2020 lalu.
“Tapi tahu-tahu ada pandemi Covid. Acara ini sebenarnya sudah akan dilakukan setelah tiga-lima bulan setelah pilpres, tapi keduluan oleh yang namanya pandemi dua tahun lebih,” kata Jokowi.
Jokowi menganggap pertemuan dengan para relawan itu sebagai obat kangennya terhadap para pendukungnya. Sebab, Jokowi bisa kembali berkumpul dan bersilaturahmi bersama.
“Hari ini kita bisa bersilaturahmi, bisa berkumpul kembali, dan ini ngobati kangen saya dan juga mengobati kangen bapak-ibu sekalian, terhadap pertemuan yang sudah lama kita rancang,” ujar dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lantas menegaskan situasi Indonesia saat ini tak dalam kondisi yang mudah. Pasalnya, Indonesia tengah berada dalam situasi krisis global imbas pandemi virus corona dan perang Ukraina-Rusia.
“Covid dua tahun ini menghapuskan anggaran kita hampir Rp1.400 triliun hilang, negara lain juga sama, menganggarkan duit yang gede sekali, hilang. Ini pandemi sudah agak reda kita ingin lakukan pemulihan ekonomi, datang badai yang kedua yang namanya perang Ukraina-Rusia, menjadi lebih sulit lagi,” kata dia. (cnnindonesia)