Jakarta (NUSWANTARA) – Kendaraan listrik berbagai model dipersiapkan sebagai alat transportasi selama Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Oktober 2022. Beragam model itu datang dari berbagai merek seperti Toyota, Hyundai, dan DFSK.
Hyundai mengirim dua modelnya untuk G20 yakni Ioniq 5 dan Genesis G80. Kedua model tersebut diperuntukakan untuk para petinggi negara di G20.
Ioniq 5 merupakan mobil listrik pertama yang diproduksi di Indonesia dan peluncurannya dilakukan langsung oleh Prsiden Jokowi beberapa waktu lalu. Hyundai menyiapkan 226 unit Ioniq 5 untuk G20.
Merek ini menjadi model pertama yang dirancang menggunakan Hyundai Electric Global Modular Platform (E-GMP). Ioniq 5 memiliki panjang keseluruhan 4.6 meter, lebar 1,89 meter, tinggi 1,605 meter, dan jarak sumbu roda 3 meter.
Bobot kotornya 2.370 kilogram, sedangkan untuk kapasitas penyimpanan bisa mengangkut hingga 527 liter.
Berdasarkan situs resmi Hyundai, Ioniq 5 terdiri dari empat varian, yaitu standar single speed 2WD dengan kapasitas baterai 58 kW, standar single speed 4WD dengan kapasitas 58 kW, long range single speed 2WD dengan kapasitas 72,6 kW, dan long range single speed 4WD dengan kapasitas 72,6 kW.
Menurut data spesifikasi, mobil dengan baterai lithium-ion ini sanggup dikebut sampai kecepatan maksimal 185 km per jam. Sedangkan akselerasi 0 sampai 100 km per jam bisa tercapai dalam 8,5 detik.
Genesis G80
Genesis adalah merek premium Hyundai yang berdiri pada 2015. Nama Genesis diambil dari model sedan Hyundai dan kemudian menjadi merek terpisah.
Genesis G80 listrik memiliki dimensi panjang 5 meter, lebar 1,92 meter, tinggi 1,47 meter, dan wheelbase 3 meter. Mobil ini menggunakan baterai lithium-ion berkapasitas 87,2 kWh bertenaga 272 kW (200 hp) dan torsi 700 Nm yang disalurkan ke sistem gerak e-AWD.
Di atas kertas, Genesis Electrified G80 yang mampu melesat dari 0-100 km per jam dalam hitungan waktu 4,9 detik. Klaim pabrikan, mobil listrik itu akan mampu melaju sekitar 265 mil atau sekitar 426 kilometer dengan satu kali pengisian daya.
Genesis G80 yang akan dibawa berjumlah 123 unit.
Toyota Tak Mau Ketinggalan
Di sisi lain, Toyota tak mau kalah mentereng di G20. Pabrikan asal Jepang itu mengirim Toyota bZ4X yang akan tersedia dalam dua pilihan: Penggerak roda depan atau FWD dan semua roda AWD.
Mobil ini memiliki panjang 4.690 mm, lebar 1.860 mm, dan tinggi 1.650 mm.
Pada versi FWD dikatakan tenaganya mencapai dapat 150 kW sementara AWD 160 kW. Keduanya sama-sama menggendong baterai lithium-ion yang diletakkan secara rata di lantai mobil dengan tegangan total 355 volt.
Sementara performa di atas kertas, untuk akselerasi dari 0-100 km per jam, dapat dicapai dalam 8,4 detik untuk FWD dan AWD 7,7 detik.
Baterai mobil dapat terisi hingga 80 persen dalam 30 menit. Pengisian listrik juga dapat dilakukan menggunakan panel surya di atap mobil. Kabarnya mobil ini akan tersedia sebanyak 143 unit.
DFSK Gelora E
Sokonindo Automobile juga akan menyediakan mobil boks listrik DFSK Gelora E sebagai mobil operasional. Kedua varian Gelora E disebut akan digunakan pada KTT dengan menyesuaikan kebutuhan.
Model minibus dikatakan cocok digunakan sebagai kendaraan angkutan shuttle di lingkungan KTT G20 di Bali. Sementara Gelora E Blind van yang punya panjang kabin 2,63 m (luas 4,8 meter kubik) dapat diandalkan untuk meningkatkan kapasitas kargo dan cocok untuk kebutuhan logistik, mengantarkan berbagai jenis barang yang dibutuhkan selama KTT G20.
Bus Listrik Merah Putih
Terdapat juga pembuatan Bus Listrik Merah Putih yang akan digunakan selama kegiatan Presidensi G20 Indonesia ditargetkan rampung pada Oktober 2022.
Bus Listrik Merah Putih juga menjadi lanjutan dari bus listrik buatan PT INKA (Persero) bernama E-Inobus.
Untuk pengembangan bus ini ada perguruan tinggi yang tergabung antaranya ITS, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (Unair), dan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Kolaborasi Pabrikan Jepang
Di sisi lain, G20 juga akan diramaikan dengan kolaborasi lima pabrikan Jepang. Toyota, Mitsubishi, Nissan, Isuzu, dan Fuso berkolaborasi dalam ‘EV Smart Mobility’ yaitu pengembangan ekosistem mobilitas elektrifikasi di Bali.
Proyek ini akan digelar pada Juli 2022.
Kelima Agen Pemegang Merek (APM) Jepang ini mengatakan kerja sama buat mendukung pemerintah yang bakal menyelenggarakan KTT G20 di Bali. Kelima APM masing-masing menyumbangkan kendaraan elektrifikasi untuk bertugas di Bali. Kendaraan-kendaraan ini terdiri dari dua sistem gerak elektrifikasi, yaitu hybrid dan murni listrik.
Hybrid terdiri dari Hybrid Electric Vehicle (HEV) atau Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV). Sedangkan murni listrik termasuk Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) dan Battery Electric Vehicle (BEV).
(dea)